JATENG UPDATES, Pekalongan – Sempat kabur ke Sumatera berbulan bulan, akhirnya guru honorer berperilaku bejad di Kota Pekalongan, Jawa Tengah ditangkap polisi. Korban pencabulan dari aksi bejad guru berinisial HR (29) tersebut muridnya sendiri, hingga tiga kali di lokasi yang berbeda.
Aksi bejat HR untuk pertama dan kedua kalinya dilakukan di hotel yang ada di wilayah Kota Pekalongan. Sedangkan aksi yang ketiga di lakukan tersangka di dalam ruang kelas sekolahan.
Usai aksi bejatnya terungkap dan dilaporkan polisi oleh pihak keluarga, Ia pun kabur hingga 6 bulan lamanya.
Tersangka akhirnya ditangkap di tempat pelarian nya di Kecamatan Lahat Kota, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.
Dalam konferensi pers di Mapolres Pekalongan Kota pada Kamis (07/12), tersangka mengakui telah melakukan perbuatannya. Ia mengaku perbuatan itu terjadi atas dasar suka sama suka.
“Sudah melakukannya selama tiga kali. Pada saat melakukan perbuatannya, saya tidak memberikan iming-iming apapun terhadap korban,” katanya.
Usai melakukan perbuatannya, tersangka melarikan diri karena berpindah tugas ke lokasi lainnya di luar Jawa. Tersangka menjadi guru honorarium sudah lima tahun.
“Tidak ada paksaan. Iya suka sama suka. Saya ke luar Jawa karena harus pindah ke sana,” lanjutnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Pekalongan Kota, AKP Yoyok Agus Waluyo menambahkan bahwa persetubuhan guru dan anak dibawah umur tersebut diketahui saat orangtua korban melaporkan ke pihaknya pada April Lalu.
“Korban masih anak dibawah bumur, berusia 15 tahun, sedangkan pelakunya seorang guru honorarium yang mengajar di sekolahannya,” ungkapnya.
Akibat perbuatanya tersebut,pelaku diancam dengan pasal 81 dan Pasal 82, UU Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.