JATENG UPDATES, Tegal – Dukungan Pemerintah untuk terus mendukung rantai pasok yang melibatkan Industri Kecil Menengah (IKM) terus berjalan. Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) terus berupaya berkolaborasi dengan Agen Pemegang Merek (APM)/ perusahaan besar maupun tier 1 untuk memberi kesempatan IKM agar masuk dalam rantai pasoknya.
Dalam kegiatan Seremoni Kolaborasi YDBA & Kayaba yang melibatkan IKM di LIK Takaru, Kabupaten Tegal, Ketua Pengurus YDBA, Sigit P. Kumala mengatakan, bahwa kolaborasi yang melibatkan IKM di Tegal, yaitu PT Kannindo Metal Industri (KIM) ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari penjajakan kolaborasi pada awal tahun 2023.
“Selain meningkatkan keterlibatan IKM dalam rantai pasok perusahaan di Indonesia, melalui kolaborasi ini kami berharap Kannindo sebagai IKM yang dipercaya dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan menghasilkan produk sesuai dengan standar Quality, Cost, Delivery (QCD) yang ditetapkan oleh CNC maupun Kayaba sebagai customer atau pelanggan,” jelasnya, Jumat (8/12/2023).
Kendati sudah banyak IKM yang menjadi rantai pasok, ia mendukung agar Tier dua untuk cepat menjadi Tier satu.
“Kami mendukung mereka agar secara konsisten pada QCD. Karena kalau tidak, kita pun akan sulit berkompetisi terutama di pasar global, kan tujuan kita menjadikan Indonesia menjadi basis produksi untuk kendaraan-kendaraan dari negara principle,” bebernya.
Dia berharap agar IKM ini bisa cepat naik kelas dan menjadikan Tier 1 ini sebagai ayah angkat dari Tier 2, sehingga secara industrinya akan naik.
Kepala Bidang Perencanaan Dan Pembangunan Industri Dinas Perindustrian, Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Tegal, Irsyat Sumartono mengucapkan terima kasih tak henti-hentinya kepada seluruh pihak atas kolaborasi ini untuk meningkatkan keterlibatan IKM dalam ratai pasok perusahaan di Indonesia.
“Kami titip pesan agar momen yang diharapkan PT KIM bisa menjadi rantai pasok. Bisa menjadikan langkah IKM berpeluang naik kelas. Saya harap kepercayaan ini janganlah dianggap sebagai hal yang kecil, melainkan tanggung jawab kepada masyarakat Kabupaten Tegal,” terangnya.
Diharapkan, melalui perkembangannya, kedepan PT KIM agar terus menjadikan hal ini sebagai komitmen bersama demi masyarakat Kabupaten Tegal.
Ditempat yang sama, Direktur Industri Kecil dan Menengah Logam, Mesin, Elektronika Dan Alat Angkut, Kementerian Perindustrian RI, Dini Hanggandari mengungkapkan keuntungan dari terjalinnya kemitraan antara pelaku industri kecil dan menengah (IKM) adalah dapat memasok kepada industri besar.
“Semuanya jadi suatu ekosistem rantai pasok besar yang ujungnya untuk memasok kepada industri yang lebih besar. Dengan melakukan itu, tentunya membantu para IKM untuk kepastian berusaha, yakni produknya adalah ordernya,” bebernya.
Dari sisi pelaku industri di Kabupaten Tegal, Dini menyebut, hingga hari ini sudah ada 15 IKM di Kabupaten Tegal yang sudah menjadi bagian dari rantai pasok. Baik di garis otomotif AHM maupun di alat berat.
“Ini tentunya dengan cara kolaborasi baik dari Kementerian, YDBA untuk berkomitmen bersama,” tutupnya.
Kegiatan Seremoni Kolaborasi YDBA & Kayaba juga dihadiri Direktur Industri Kecil dan Menengah Logam, Mesin, Elektronika Dan Alat Angkut, Kementerian Perindustrian RI, Dini Hanggandari, Kepala Bidang Perencanaan Dan Pembangunan Industri Dinas Perindustrian, Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Tegal, Irsyat Sumartono, General Manager Procurement PT Kayaba Indonesia, Herry Pramudito, Manager Purchasing PT Chandra Nugerah Cipta, Ali Romdon dan Direktur dan Komisaris PT Kannindo Metal Industri, Agus Hartanto.