JATENG Updates, Blora – Kabar berdirinya pabrik baru menjadi buah bibir masyarakat Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Pasalnya, banyak pencari kerja yang rindu dan ingin berkesempatan kerja pabrik di daerah sendiri, tanpa harus merantau.
Menyikapi adanya kesempatan langka tersebut, tak heran jika masyarakat Blora, khususnya warga Desa Jiken yang menjadi lokasi pabrik baru di Kabupaten Blora tersebut, berbondong bondong berikan dukungan atas berdirinya pabrik kapur atau kalsium bernama PT. Pentawira Agraha Sakti.
Seperti disampaikan oleh puluhan warga Desa Jiken, diantaranya mereka yang berada di lokasi pembangunan pabrik kapur. Pria bernama Supartono menyampaikan bahwa warga sangat mendukung berdirinya pabrik kapur tersebut.
“Dengan adanya pabrik kapur ini, yang jelas kami sebagai warga Desa Jiken sangat mendukung, Pak. Ya, minimal kami bisa menaruh harapan untuk anak-anak kami agar bisa bekerja di sini, sehingga hidup kita bisa sejahtera,” ucapnya, Sabtu (30/9/2023).
Hal senada juga disampaikan warga yang lain bernama Dwi. Ia tidak keberatan hadirnya investor pabrik pengolahan Kapur tersebut.
“Jadi gini Pak, kalau kita bicara tentang warga atau masyarakat Jiken menolak, saya pikir itu satu hal yang sangat keliru ya. Teman-teman mengharapkan pendirian pabrik ini tetap berjalan dan membawa dampak positif untuk perkembangan lingkungan. Jika ada tumpangan-tumpangan atau argumen-argumen lain yang dimunculkan ya ntah apa maksutnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Edi selaku Ketua Karang taruna Desa Jiken yang juga berada dilokasi pembangunan Pabrik Kapur, sepakat dengan apa yang rekan rekannya satu kampung utarakan sebelumnya.
“Saya mewakili dari teman-teman Karang taruna maupun warga, kita dari awal tidak ada pikiran atau niat untuk tidak mendukung adanya pabrik di Desa Jiken ini. kita mendukung berdirinya pabrik ini yang pastinya akan membawa banyak manfaat bagi warga Desa,” ucapnya.
Selanjutnya, Salah seorang bagian Legal dari PT Pentawira Agraha Sakti, Rahman menyampaikan bahwa tujuannya membawa pabrik ke Kabupaten Blora supaya bisa menyerap tenaga kerja lokal.
“Karena kan pastinya membutuhkan tenaga kerja banyak, sekitar 800 sampai 1.000 tenaga kerja, nah itu nanti kita upayakan yang 40 persen dari luar, dan yang 60 persen dari lokal sehingga bisa menaikkan tingkat perekonomian warga, khususnya warga Desa Jiken,” pungkasnya.