Bawaslu Blora Siap lakukan Pengawasan Konten Internet Terkait Hoaks, Isu Sara dan Black Campaign

Rapat bertajuk strategi pengawasan konten internet pada pemilu 2024, Bawaslu Blora gandeng sejumlah pihak (Foto Kohwan/JATENG UPDATES)

JATENG UPDATES, Blora – Antisipasi potensi persebaran hoaks, black campaign dan potensi pelanggaran lainnya pada konten internet, Bawaslu Blora gandeng element terkait guna melakukan pencegahan dan pengawasan.

Dalam rapat bertajuk strategi pengawasan konten internet pada pemilu 2024, Bawaslu Blora undang sejumlah perkumpulan mahasiswa, organisasi masyarakat, wartawan, pegiat medsos dan Kominfo, Kamis (14/12).

 

Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat (P2H) Bawaslukab Blora, Muhammad Musta’in mengatakan bahwa hoax, isu sara, kampanye hitam, akan mengurangi kualitas pemilu dan dapat memecah belah masyarakat itu.

 

‘’Kami melakukan patroli pengawasan siber bekerja sama dengan pihak terkait. Seperti, penelusuran konten internet, baik pada portal berita maupun media sosial menggunakan alat kerja pengawasan. Kami juga merekomendasikan jika ada konten hoaks untuk di take down oleh pihak yang bertanggung jawab,’’ ucapnya.

Bawaslu Blora juga juga siap menerima saran dan masukan dari awak media dan pihak lainnya agar ada inovasi dalam pengawasan dan pencegahan pelanggaran.

 

‘’Ada inovasi dari Dinkominfo Blora seperti bikin aplikasi lapor yang lebih khusus untuk masyarakat Blora. Bakal dipertimbangkan kedepannya,’’ jelasnya.

 

Sementara itu, Kepala Dinkominfo Pratikto Nugroho menyampaikan, inovasi aplikasi yang ditawarkan diyakini bisa efektif untuk jajaran Bawaslu selalu pengawas pemilu.

 

‘’Kami ada Gardu Lapor Mas Arief. Aplikasi simpel lewat WhatsApp yang melayani aduan masyarakat. Meskipun baru selesai trial 2 bulan ini, tapi sudah efektif. Pada Desember ini jadi awal penggunaan, ternyata sudah mendapati puluhan laporan, dan alhamdulillah teratasi semua. Ini bagus untuk bawaslu. Semoga saran ini bisa diterima. Kami siap untuk berkolaborasi memberantas hoaks,’’ tegasnya.

Senada, wartawan senior Urip Daryanto juga setuju dengan usulan tersebut. Ia juga meyakini bahwa suhu politik kedepan bakal panas dan juga sosial media bakal digempur berita hoaks maupun pelanggaran lainnya.

Menurutnya, Bawaslu butuh dukungan Stakeholder dan jajaran kepolisian untuk menangkal informasi-informasi yang keliru, dan meningkatkan literasi di masyarakat.

BACA JUGA  Simulasi Ke-2 pemantapan Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu KPU Blora berjalan lancar

 

‘’Yang terbaru di Blora dan bikin rame masyarakat yakni adanya tabloid yang dikira black campaign itu. Jadi perlu banyak konfirmasi dan klarifikasi. Apalagi medsos ini kan ada yang sudah mulai mengarah ke kampanye hitam dan hoaks. Ini menjadi tantangan untuk Bawaslu dan harus kita cegah karena dapat merugikan calon tertentu serta menodai proses demokrasi yang fair dan berkualitas,’’ pungkasnya