7 Fakta Sosok Inspiratif Kyai Muharror , Pengasuh Ponpes Khozinatul Ulum Blora

Ponpes Khozinatul Ulum Blora melaunching buku Ngaji Bareng Abah Yai tepat Hari Santri (Foto Kohwan/JATENG Updates)
Ponpes Khozinatul Ulum Blora melaunching buku Ngaji Bareng Abah Yai tepat Hari Santri (Foto Kohwan/JATENG Updates)

JATENG UPDATES, Blora – Kisah inspiratif senantiasa dimiliki orang yang memiliki pengalaman hidup luar biasa disertai jiwa yang bijak. Hampir setiap sudut dunia, selalu muncul sosok-sosok inspiratif guna menjadi cahaya dimana ia berada. Demikian hal nya, di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Memperingati Hari Santri tahun 2023 ini, Redaksi JATENG UPDATES coba hadirkan sosok inspiratif dari dunia Pondok Pesantren (Ponpes). Salah satunya Kyai Muharror, Pengasuh Khozinatul Ulum, salah satu yayasan pendidikan berbasis agama islam terbesar di Blora.

Kyai Muharror tengah berikan pesan kepada para Santri saat launching buku Ngaji Bareng Abah Yai (Foto Kohwan/JATENG Updates)
Kyai Muharror tengah berikan pesan kepada para Santri saat launching buku Ngaji Bareng Abah Yai (Foto Kohwan/JATENG Updates)

1. Latar Belakang Kyai Muharror Pendiri Khozinatul Ulum Blora

Gus Fahim putra ketiga Kyai Muharror kepada JATENG Updates mengatakan bahwa Ayahnya berasal dari Jepara, Lahir pada 11 Januari 1951, dengan kondisi keluarga yang religius dan pas-pasan. Sedangkan Ibunya, bernama Hj. Ummi Hanik asli Blora. Berasal dari keluarga berkecukupan dan religius. Semenjak berumahtangga, Abah Yai mengikuti domisili istri.

2. Pendidikan Dan Pekerjaan Kyai Muharror sebelum mengasuh Ponpes

Gus Fahim melanjutkan bahwa masa remaja Abahnya, Kyai Muharror pasca lulus SMP di Jepara, mondok di Ponpes Matholi’ul Huda, Kajen, Pati. Sesudah selesai, beliau lanjut menghafal Al Qur’an di Ponpes Yanbu’ul Qur’an di Kudus. Ketika bujangan, pernah bekerja menjadi guru Bahasa Inggris, mengajar di sekolah SMP Negeri di Jepara. 

3. Sejarah Berdirinya Ponpes Khozinatul Ulum Blora

Pasca Menikah, Kyai Muharror fokus beraktifitas di Blora dan membangun sebuah bangunan belajar kecil dan langgar, dilahan sawah tegalan mertua. Ide ini didukung mertua, karena Blora saat itu jarang tempat mengaji. Kini bangunan yang didirikan sekitar tahun 1980 an tersebut terus berkembang dan menjadi jaringan Ponpes terbesar di Kabupaten Blora, bernama Khozinatul Ulum.

BACA JUGA  Aksi Solidaritas Dari Blora Dukung Palestina Diwarnai Bakar Bendera Israel
Suasana launching buku Ngaji Bareng Abah Yai tepat dihari santri (Foto Kohwan/JATENG Updates)
Suasana launching buku Ngaji Bareng Abah Yai tepat dihari santri (Foto Kohwan/JATENG Updates)

4. Suka duka mendirikan Ponpes Khozinatul Ulum blora

Gus Fahim menambahkan bahwa membangun Ponpes tidak seindah yang dibayangkan dan butuh kesabaran ekstra. Mulanya saat membangun Langgar (Masjid kecil), masyarakat sekitar kurang bisa menerima. Pada saat itu warga disini memang belum terbiasa dengan tempat mengaji. Walhasil langgar dan tempat mengaji yang dibangun kerap dilempari sama orang tak dikenal dengan kotoran manusia. Gus Fahim menyaksikan hal tersebut, sekaligus juga kerap membersihkan bangunan dari kotoran.

5. Perkembangan Khozinatul Ulum saat ini

Ponpes di wilayah Kaliwangan, Kelurahan Mlangsen, Blora Kota yang telah berusia lebih dari 40 tahun ini, mulanya merupakan tempat ngaji, kemudian berkembang memiliki Madrasah Diniyah. Kemudian bertambah memiliki Madrasah Tsanawiyah (1983) dan Madrasah Aliyah (1987), Hafidul Qur’an. Kini yayasan pendidikan tersebut juga sudah memiliki sekolahan pasca SMA atau perkuliahan yang bernama Institut Agama Islam (IAI) Khozinatul Ulum (2011).

Menurut Gus Fahim santri yang tengah belajar saat ini mencapai 2000 orang berasal dari Blora, luar kota hingga luar pulau seperti Kalimantan dan Sumatra.

Anak ketiga Kyai Muharror, Ahmad Fahim Mulabby atau akrab disapa Gus Fahim (Foto Kohwan/JATENG Updates)
Anak ketiga Kyai Muharror, Ahmad Fahim Mulabby atau akrab disapa Gus Fahim (Foto Kohwan/JATENG Updates)

6. Kyai Muharror memiliki 8 Anak

Beberapa anak Kyai Muharror ada yang mengikuti jejak Abahnya dengan membuka Ponpes baru, ada yang menjadi politisi, hingga masih ada yang kuliah.

Anak pertama, Ahmad Zaki Fuad atau Gus Zaki, melanjutkan pekerjaan sang Abah dengan mengasuh Ponpes Khozinatul Ulum. Anak kedua, Ahmad Labib Hilmy, saat ini menjadi DPRD Fraksi PKB. Anak ketiga, Ahmad Fahim Mulabby membuka Ponpes baru dan saat ini menjadi caleg PKB.

Anak keempat seorang putri yang pernah menjadi rektor. Yang kelima aktif mengelola kampus. Yang keenam Tengah menempuh program doktor di Institut Ilmu Al Qur’an Jakarta. Yang ketujuh dan kedelapan, kedua putri Kyai Muharror tengah kuliah di Al Azzar, Kairo, Mesir dan di Maroko.

BACA JUGA  Jelang Pilkada Blora, Arief Rohman Luncurkan Buku Berjudul Dari Santri Jadi Bupati

7. Launching Buku Berjudul Ngaji Bareng Abah Yai Saat Hari Santri

Peringati Hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober 2023. Khozinatul Ulum melaunching buku Ngaji Bareng Abah Yai. Buku ini ditulis oleh Ahmad Adirin, setebal 90 halaman. Buku ini berisi potret perjuangan, suri tauladan, perjalanan hidup dari Kyai Muharror. Selain itu juga mengungkap perjalanan berdirinya Ponpes Khozinatul Ulum.