JATENG UPDATES, Blora – Kemarau sepanjang tahun 2023 ini benar-benar memberikan dampak luas bagi Masyarakat Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Dari data BPBD setempat, ratusan Desa/Kelurahan alami kekeringan. Melihat kondisi ini, masyarakat saat ini sangat menantikan bantuan air bersih, dan berharap adanya terobosan maupun tehnologi baru guna menemukan sumber air. Kondisi inipun memantik warga Blora baik didaerah maupun perantauan gotong royong saling membantu. Melalui puluhan paguyuban maupun komunitas, merekapun melakukan bakti sosial dengan cara droping ratusan tangki air bersih. Hal tersebut rupanya juga dilakukan salah satu partai di Blora, yakni PDI Perjuangan. Mereka saat ini tengah intensif memberikan bantuan air bersih, hingga membuat terobosan baru, dengan membuatkan sumur bor sibel bernilai puluhan juta rupiah di wilayah Kecamatan Jati.
SiapGan Blora Gelar Bakti Sosial
Relawan Siap Ganjar Pranowo atau disingkat SiapGan, yang dikomandoi Ketua Farid Ardika Dasum memiliki inisiatif atasi kekeringan di Blora dengan membuat sumur Sibel agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas. “Relawan SiapGan dibantu warga Desa Banyuurip membuat sumur sibel, karena disini mengalami kekeringan ekstrem. Sebelumnya sudah dilakukan bantuan air bersih namun tidak efektif,” terangnya saat di temui JATENG Updates, Senin, 23/10/2023. Farid sapaan akrabnya mengatakan bahwa inisiatif ini, diharapkan memiliki fungsi untuk jangka panjang. Putra ketua DPC Blora ini mengaku bahwa kegiatan sosial ini merupakan bakti sosial perdana pasca dirinya dilantik sebagai ketua SiapGan. “Selanjutnya akan melakukan hal yang sama di Desa Doplang Dukuh Trembes, dikarenakan wilayah tersebut kondisinya benar benar krisis air bersih,” imbuhnya.
Relawan SiapGan Blora Kucurkan Puluhan Juta Bangun sumur sibel
Caleg dapil 3 Blora, meliputi Randublatung, Kradenan, Jati tersebut mengatakan bahwa Relawan SiapGan tercatat sudah menyalurkan 20 tangki air bersih. Selain itu juga memprioritaskan untuk Desa yang benar-benar kesulitan air.
“Pemasangan sibel ini dilakukan survey terlebih dahulu yakni struktur tanah guna mengetahui tingkat kedalaman sumber air. Artinya, biaya atau titik itu tergantung dari kedalam. Dan kurang lebih sekitar Rp.30 juta sampai Rp.35 juta,” pungkasnya.
