KPU Blora Dihujani Banyak Catatan Dari Bawaslu Saat Gelar Simulasi Pemilu di TPS

Penampakan surat suara proses Simulasi Pemilu KPU Blora (Foto Kohwan/JATENG UPDATES)

JATENG UPDATES, Blora – Memantapkan persiapan jelang hari Pemungutan suara Pemilu 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blora menggelar simulasi di TPS 07 Desa Jepangrejo Kecamatan Blora, Jawa Tengah.  Simulasi berjalan lancar, namun banyak koreksi yang diberikan oleh Bawaslu Blora.

Dalam simulasi tampak petugas KPPS melakukan seluruh tahapan pemungutan suara, mulai dari awal rapat dan pelantikan, pendaftaran pemilih, pemberian surat suara, pencoblosan, penghitungan suara, hingga rekapitulasi suara. 

 

Dari pantauan JATENG UPDATES di lokasi, ada beberapa hal unik terutama terkait surat suara. Dimana untuk surat suara ada 4 gambar untuk kategori Capres. Selain itu, surat suara untuk logo partai yang akan digunakan memilih wakil rakyat, diganti dengan nama-nama buah. Selanjutnya tampak pula nomor urut yang tidak dimulai dari bilangan 1 untuk surat suara Dewan Perwakilan Daerah (DPD), melainkan dimulai dari bilangan puluhan.

 

Divisi Teknis KPU Kabupaten Blora, Ahmad Solikin menyampaikan, bahwa simulasi ini bertujuan untuk mengetahui atau menghitung rata-rata perpemilih dalam melakukan pemungutan suara, menghitung waktu proses penghitungan suara dan rekap.

Proses Simulasi Pemilu KPU Blora (Foto Kohwan/JATENG UPDATES)

“Menghitung estimasi waktu untuk pembuatan salinan C Hasil yang akan dibagikan kepada Saksi dan Bawaslu serta menghitung estimasi waktu penggunaan sirekap mobil sampai pengunggahan,” jelasnya, Senin (29/1/2024).

 

“Ini juga untuk memastikan bahwa semua tahapan pemungutan suara dapat berjalan lancar dan aman,” ucapnya.

 

Selain itu kata Ahmad Solikin, simulasi ini berkaitan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 66 Tahun 2024 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Pemungutan dan Penghitungan Suara dalam Pemilihan Umum.

 

Salah satunya, di dalam menulis alamat TPS dan nama desa maupun kecamatan surat suara diperbolehkan menggunaka alat bantu, atau stempel, sehingga tidak perlu menulis satu persatu.

BACA JUGA  KPU Blora : Gunakan Hak Pilihmu, Ayo Nyoblos di TPS Pada 14 Februari 2024

 

“Tapi kalau tanda tangan ketua KPPS tetap harus asli,” bebernya.

 

Selanjutnya, kata Ahmad Solikin, juga disimulasikan, bagaimana kalau ada pemilih yang mungkin karena keadaan tertentu, seperti sakit dan tidak bisa datang ke TPS maka digunakan Kotak Suara Keliling (KSK).

Proses Simulasi Pemilu KPU Blora (Foto Kohwan/JATENG UPDATES)

Sementara itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Blora Andyka Fuad Ibrahim mengatakan, terdapat banyak catatan selama mengawasi kegiatan simulasi.

 

 “Berdasarkan regulasi, TPS seharusnya sudah dibuka pukul 07.00 WIB, namun dalam simulasi tadi baru dibuka pukul 09.00 WIB. Meski masih simulasi, namun ini menjadi catatan kami untuk pengawasan di hari pemungutan dan penghitungan suara yang sesungguhnya nanti,” jelasnya

 

Andyka menyebut bahwasanya lay out tidak sesuai, dimana tempat duduk saksi seharusnya tidak dibelakang KPPS tapi disampingnya. Bilik harusnya berhadapan dengan tempat duduk KPPS 1, 2 dan 3. Selain itu lokasi juga dianggap tidak ramah disabilitas karena jarak antar bilik seharusnya 1 meter, namun karena sempit jadi jarak berkurang.

 

“Selanjutnya dilokasi tidak ada pembatas area TPS. Ketersedian kursi antrian untuk pemilih juga minimal 25. Banyak pihak yang tidak berkepentingan memilih dan tak terdaftar di DPT masih diberikan ruang untuk masuk, termasuk kunjungan Forkopimda harusnya diluar TPS,” ungkapnya.

 

Andyka berharap, untuk menjaga kondusifitas, seharusnya ada ketegasan dari linmas dan anggota KPPS 4 dan 5 yang mengatur masuknya pemilih dipintu masuk dan memastikan atau mencocokan KTP dengan daftar pemilih.

 

“Selain itu juga tadi pas mengecek belum ada tanda khusus dijari tangan. Kemudian, tadi ada selisih surat suara, dimana jumlah DPT 195, plus 2 % cadangan. Surat suara seharusnya 199, namun dalam pembukaan kotak, ternyata surat suara PPWP dan DPD jumlahnya 200,” pungkasnya.