JATENG UPDATES, Semarang – Semarang terkenal dengan sebutan Kota Lumpia atau Lunpia. Tak heran jika kuliner ini menjadi salah satu oleh-oleh wajib bagi wisatawan yang berkunjung ke Ibu Kota Provinsi Jawa tengah.
Semakin mempesona, ternyata Lunpia sendiri sejak tahun 2014 telah menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia.
Salah satu gerai ternama yang dikenal luas menyajikan lunpia enak yakni Lunpia Cik Meme (LCM).
“Dengan mengucapkan puji syukur atas rahmat Illahi, sekarang ini LCM telah memasuki jenjang usia 10 tahun,” kata pemilik LCM, Meliani Sugiarto, Selasa (23/4/2024).
Cik Meme sapaan akrabnya mengaku, perjuangannya hingga sampai di titik ini tidaklah mudah. Pahit getir dan terjalnya jalan, telah mampu ia lewati.
“Ini berkat dukungan semua pihak khususnya para relasi pecinta LCM. Sebagai ucapan rasa terima kasih, kami menyuguhkan Lunpia Original dengan harga terjangkau,” sebutnya.
Pelanggan dapat menikmati Lunpia Original dengan harga Rp 19 ribu, dari harga normalnya Rp 22 ribu.
LCM diketahui memang kerap memberikan promo pada momen-momen tertentu.
Sebut saja misalnya pada bulan puasa, hari jadi Kota Semarang hingga ketika menjelang hari kemerdekaan.
LCM memang dipandang sudah menjadi ikon kuliner Kota Semarang, sekaligus pelopor lunpia bersertifikat Halal.
Hal itu artinya semua produk LCM telah mendapatkan sertifikasi Halal.
Sekadar informasi, sejarah Lunpia Cik Me Me dipelopori oleh engkong buyutnya, yaitu pasangan suami Istri Tjoa Thay Joe dan Mbok Wasie (1870).
Pasangan ini bertempat tinggal di perkampungan Brondongan Semarang Timur.
Melalui kampung itu pula, asal Meliani Sugiarto SE, atau yang lebih populer disapa Cik Me Me.
Ia kemudian dibimbing dan dibesarkan oleh kedua orang tuanya, yaitu Maestro Chef Lunpia Tan Yok Tjay dan So Tan Hwa yang merupakan generasi ke-2 Lunpia Mataram dan Generasi ke-4 Lunpia Semarang.