Diduga Petugas Lalai, Bayi Umur 5 Hari Meninggal Dengan Luka Bakar Di RSUD Blora

JATENG UPDATES, Blora – Seorang bayi berumur 5 hari meninggal di RSUD R Soetijono Blora dengan kondisi luka bakar. Hal tersebut diduga adanya kelalaian dalam penanganan petugas.

Bayi bernasib malang tersebut, merupakan buah hati dari ibu berinisial S yang merupakan warga Kecamatan Ngawen.

Bayi laki-laki tersebut, dilahirkan secara normal pada 31 Agustus 2024. Kemudian meninggal dunia pada 5 September 2024.

Dari pantauan awak media, berdasarkan dokumentasi bahwa pada tubuh bayi tersebut terdapat luka bakar dibagian perut hingga pinggang.

Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Keperawatan RSUD R. Soetijono Blora Nanang Anacardia mengatakan, pihaknya akui ada permasalahan tersebut.

”Awalnya, pasien atau bayi tersebut lahir 31 Agustus pada sore hari. Lalu, setelah dicek, kondisi bayi dinyatakan kurang menguntungkan. Selanjutnya, dibawa ke Dokter Spesialis Anak untuk diterapi. Namun, kondisinya masih kritis dan ditransfer ke ruangan NICU (Neonatal Intensive Care Unit) dan PICU (Pediatric Intensive Care Unit),” ujarnya, Kamis (12/9).

Selanjutnya, pihaknya mengklaim, dalam proses pemindahan ke ruang kritis dan penaruhan di inkubator telah disetujui oleh keluarga.

”Karena bayi tersebut kesulitan pada saluran pernafasan. Lalu, kami gunakan alat bantu pernafasan,” terangnya.

Kemudian, pada 2-3 September, kondisi bayi semakin memburuk. Lalu, dikonsultasikan lagi ke Dokter Spesialis Anak.

”Setelah itu, dipasanglah ventilator. Kondisi memburuk, tidak bisa diinfus. Akhirnya, bayi dinyatakan meninggal pada 5 September pagi,’’ jelasnya.

Sementara itu, terkait luka bakar yang terdapat pada tubuh bayi, Direktur RSUD R. Soetijono Blora Puji Basuki masih belum memastikan penyebabnya. Sebab, masih perlu investigasi.

”Jadi, kami masih belum bisa memastikan. Tim audit masih melakukan investigasi. Kami belum bisa melaporkan hasilnya,” jelasnya.

Ia juga mengatakan, terkait perawat yang diduga melakukan kelalaian sudah dipindahtugaskan. ”Sudah dipindah kemarin ke Dinas Kesehatan. Untuk evaluasi dan memudahkan kami investigasi,” terangnya

BACA JUGA  3 Local Hero Mitra Binaan Pertamina Bangga Jadi Inspirasi Dongkrak Ekonom

Selain itu, ia akui pihaknya telah memberikan akomodasi berupa tali asih kepada keluarga yang berduka. ”Bukan kompensasi. Hanya tali asih saja,” pungkasnya.