JATENG UPDATES, Blora – Dinas Pendidikan Kabupaten Blora lakukan advokasi untuk percepatan partisipasi pendidikan guna entaskan anak tidak sekolah (ATS). Hal itu melibatkan banyak pihak diantaranya lintas sektor seluruh kecamatan di Kabupaten Blora meliputi camat, kades dan lurah.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora Sunaryo mengatakan, penanganan ATS merupakan isu yang sangat penting selain stunting. Melalui Aplikasi Sistem Layanan Anak Tidak Sekolah (SILAT) data bisa kita ketahui secara real time dengan menggandeng tim serdadu data sejumlah 40 orang tim dari jenjang SD dan SMP.
“Kita juga punya PR besar yaitu rata-rata lama sekolah Dewasa yang Tidak Sekolah. Ditambah banyaknya pekerja yang masih usia belajar,” ucapnya.
Ia menambahkan, melalui percepatan peningkatan akses pendidikan diharapkan mampu melakukan berbagai hal.Meliputi, pemetaan percepatan akses pendidikan dengan memanfaatkan Dashboard ATS. Kemudian memfasilitasi program atau kegiatan percepatan akses pendidikan di Kabupaten Blora.
“Mengembangkan kemitraan dalam rangka percepatan akses pendidikan. Mensupervisi percepatan akses pendidikan Kabupaten Blora,” tuturnya.
Serta melakukan pemantauan dan evaluasi percepatan akses pendidikan yang telah dilakukan oleh Kabupaten Blora. Pihaknya menyampaikan bahwa jumlah ATS di Blora sempat mencapai 6.480 orang. Dari angka itu, pihaknya telah melakukan berbagai upaya termasuk melakukan advokasi pendidikan untuk mengembalikan ATS ke jalur pendidikan baik formal, maupun nonformal.
“Ke jalur pendidikan formal jumlahnya sekitar 4.000 (orang), dan 1.000 (orang) lagi dikembalikan ke jalur pendidikan nonformal, seperti kejar paket B dan paket C,” jelasnya
Disampaikan, untuk sisanya, sekitar 1.400-an ATS yang rata-rata berdomisili di luar kota, masih terus diupayakan untuk kembali bersekolah, atau mungkin bisa dengan alternatif sekolah jarak jauh. (ADV Pemkab Blora)