JATENG UPDATES, Blora – Dinas Kesehatan Kabupaten Blora terus berupaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan mendorong keaktifan peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN KIS). Dari hal itu, target angka keaktifan ditekan mencapai 95 persen
Kepala Dinas Kesehatan Edi Widayat mengatakan, bahwa Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Blora menyentuh di angka Rp 28,6 miliar untuk membayar iuran kepesertaan JKN KIS, dari masyarakat miskin di Kabupaten Blora sebanyak 58 ribu jiwa. Pihaknya terus berupaya meningkatkan APBD agar masyarakat dapat langsung terbayar iurannya, oleh APBD Kabupaten Blora.
“Rata-rata pemerintah mengucurkan anggaran kisaran Rp 2,3 miliar per bulannya, untuk membayar iuran kepesertaan dari APBD. Jadi, dua kali lipatnya. Ini harapan kami di tahun depan menyentuh angka 100 ribu kepesertaan di BPJS Kesehatan,” imbuhnya.
Ia menambahkan sehingga masyarakat Blora akan lebih mudah mendapatkan layanan dan bisa tercover kepesertaannya di BPJS Kesehatan. Dinkes Blora juga terus berusaha untuk mengejar keaktifan peserta JKN KIS di angka 75 persen.
“Saat ini, sebanyak 23 ribu jiwa, keaktifan peserta JKN KIS yang sudah mengantri ke pemerintah pusat. Yang mampu dan berkenan bisa mendaftarkan secara mandiri. Sehingga masyarakat lainnya, dapat tercover dan terlayani kebutuhan pelayanan kesehatannya,” imbau.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pati Wahyu Giyanto menyampaikan bahwa pihaknya akan terus melakukan sosialisasi secara masif hingga turun ke desa desa.
“Mensosialisasikan secara masif agar kepesertaan JKN kian melesat dengan cepat, salah satunya melalui BPJS Keliling di beberapa wilayah,” ucapnya.
Ia menjelaskan, ada tiga kabupaten yang mendapatkan penghargaan UHC dan terdaftar dalam kepesertaan JKN. Kabupaten Rembang mencapai 95,26 persen dengan jumlah penduduknya 646.477 jiwa, dua tahun lalu.
“UHC Blora capai 95,8 persen dengan jumlah penduduk 912.162 jiwa dan untuk Kabupaten Pati 95 persen di bulan Mei 2024,” terangnya. (ADV Pemkab Blora)