JATENG UPDATES, Blora – Program sekolah sisan ngaji (SSN) yang digagas Pemerintah Kabupaten Blora melalui Dinas Pendidikan Blora mulai diterapkan tahun ajaran baru ini. Program yang bertujuan meningkatkan karakter siswa, kemampuan penerapan pengetahuan agama dan upaya mengembalikan kepercayaan orang tua pada sekolah negeri di Blora.
Bupati Blora Arief Rohman mengatakan, program SSN sudah diterapkan pada tahun ajaran baru ini meningkatkan kemampuan siswa dalam penerapan pengetahuan keagamaannya yang diselenggarakan pada pembelajaran intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Sehingga, siswa dapat mendalami dan mengembangkan sikap dan perilaku religius yang berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka menunjang pengembangan karakter menuju Profil Pelajar Pancasila.
‘’Materi SSN nantinya memuat praktik keagamaan bagi siswa dari semua agama yang dianutnya meliputi Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu,” tandasnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Blora Nuril Huda menyampaikan, untuk seluruh TK, SD dan SMP mulai merata untuk penerapan program SSN. Petunjuk pelaksana (juklak) sudah finalisasi dan tinggal penerapan di sekolah masing-masing.
“Dinas akan tetap mengawasi, mengawal dan memberikan masukan setiap sekolah yang mengalami kesusahan. Upaya kami akan menggandeng guru di pondok pesantren, pemuka agama di gereja dan pemuka agama di agama lainnya,” ujarnya.
Kepala Sekolah SDN 1 Karangjati Eko Hadi Sulistiyono mengatakan, SDN 1 Karangjati itu sudah mulai menerapkan program SSN yang digagas oleh Pemkab Blora. Siswa dididik untuk mengenal lebih dekat ilmu agama dengan praktek mengaji, bacaan shalawat Nariyah, shalat Dhuha dan Shalat Dhuhur.
“Sesuai dengan petunjuk teknis yang diberikan dinas pendidikan, kami tidak hanya memberikan pelajaran agama kepada siswa-siswi yang beragama Islam. Melainkan ada siswa yang beragama Katolik itu kami sediakan guru untuk melakukan renungan pagi,” ucapnya.
Ia menjelaskan, adanya program SSN ini selain berdampak positif kepada siswa, sekolah juga mendapatkan hasil yang positif dengan bertambahnya siswa kelas 1 di pendaftaran peserta didik baru (PPDB). Pihaknya mengaku ada penambahan yang signifikan saat munculnya program SSN dari Pemkab Blora.
“Pada 2023 lalu sebelum saya dipindahtugaskan dari SD Wirosari ke SD 1 Karangjati hanya 5 anak murid kelas satu. Kemudian tahun ajaran baru ada 13 anak Kemudian pada tahun ajaran baru kemarin mendapat 20 anak,” jelasnya. (ADV Pemkab Blora)