Tegaldowo, Rembang — jatengupdates.com || Lapangan Tegaldowo malam ini berubah menjadi lautan manusia. Ribuan jama’ah tumpah ruah mengikuti acara “Tegaldowo Bersholawat” yang digelar Sabtu malam (03/05/2025). Kegiatan ini menjadi pembuka dari rangkaian acara Gebyar Sedekah Bumi Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang.
Suasana religius menyelimuti kawasan sejak selepas sholat Isya. Tidak hanya warga Tegaldowo, jama’ah dari berbagai desa di wilayah Kecamatan Gunem turut hadir, menunjukkan kuatnya semangat kebersamaan dan kecintaan pada sholawat.
Pembukaan acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ahmad Efendi. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua Panitia, Ustad Sholikin, serta Kepala Desa Tegaldowo, Kundari, SE.
Dalam sambutannya, Kades Kundari menegaskan bahwa acara ini bukan hanya bentuk rasa syukur masyarakat atas hasil bumi, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi antarwarga.
“Alhamdulillah malam ini kita bisa kembali bersholawat bersama. Kegiatan ini adalah bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT atas limpahan rezeki dan keselamatan. Semoga acara ini mempererat hubungan antarsesama dan membawa keberkahan untuk seluruh warga Tegaldowo, khususnya Dukuh Tegaldowo dan Dukuh Karanganyar. Terima kasih kepada seluruh panitia dan masyarakat yang telah mendukung penuh acara ini,” ucapnya.
Hadir sebagai pengisi acara, Group Hadroh Gandrung Nabi dari Grobogan yang dipimpin oleh Gus Yaman sukses menggugah semangat para jama’ah. Suasana semakin khusyuk dengan kehadiran para tokoh agama seperti Kiai As’ad Nadzirun, Habib Qodir Alkaf, dan Habib Haddad Alkaf yang turut memberikan siraman rohani.
“Tegaldowo Bersholawat” menjadi awal dari berbagai agenda dalam rangkaian Gebyar Sedekah Bumi Desa Tegaldowo. Setelah acara malam ini, kegiatan akan dilanjutkan dengan hiburan rakyat berupa pertunjukan Dangdut, pagelaran Ketoprak, dan sholawatan lanjutan di Dukuh Dukoh serta Dukuh Ngablak.
Rangkaian kegiatan ini menunjukkan bagaimana tradisi dan budaya lokal terus dilestarikan dalam balutan nilai-nilai keagamaan dan kebersamaan masyarakat. Antusiasme warga pun menjadi bukti nyata bahwa Sedekah Bumi bukan sekadar ritual, tapi juga sarana mempererat solidaritas dan kearifan lokal.(Aji)