Pungli Rice Cooker Gratis Hibah Kementrian ESDM, Kades di Blora : Untuk Biaya Materai dan Proposal

JATENG UPDATES, Blora – Heboh kabar pungutan liar terkait hibah Rice cooker dari Kementrian ESDM, Kepala Desa Sarimulyo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora memberikan klarifikasi.

Kepala Desa Sarimulyo, Budi Siswoyo, menyatakan bahwa bahwa dana sebesar Rp100 ribu yang diambil dari para penerima bantuan bukanlah pungutan liar (pungli) yang merugikan warga, melainkan digunakan untuk mengganti biaya meterai dan proposal.

“Uang Rp100 ribu itu permintaan dari penerima sendiri, digunakan untuk biaya pengurusan seperti meterai dan proposal. Namun, demi menjaga situasi kondusif, uang tersebut sudah kami kembalikan kepada warga,” ujar Budi Siswoyo, Selasa (03/12/2024).

Budi juga menjelaskan bahwa dana terkumpul telah dikembalikan dengan kesepakatan bersama agar tanpa ada masalah lebih lanjut.

“Total penerima bantuan rice cooker di Desa Sarimulyo ada 34 warga. Semua uang yang sempat dikumpulkan sudah kami kembalikan kepada mereka dengan kesepakatan bersama, sehingga tidak ada masalah lagi,” jelas Budi.

Diberitakan sebelumnya, warga keluhkan adanya uang tebus untuk ambil Rice cooker yang merupakan hibah Kementrian ESDM untuk warga kurang mampu.

“Saat mengambil rice cooker di rumah Pak Kades, kami langsung diminta membayar uang penebusan sekitar Rp 100-150 ribu,” ungkap salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Padahal, berdasarkan informasi yang diterima warga dari petugas PLN yang melakukan pendataan bantuan tersebut seharusnya gratis.

“Warga yang tahu bahwa bantuan itu memang gratis, ada yang memilih untuk tidak membayar dan akhirnya tidak jadi mendapatkannya,” tambahnya.

Bantuan yang diterima warga berupa rice cooker merek Sekai dengan kapasitas 1,8 liter. Di pasaran, harga rice cooker serupa diperkirakan sekitar Rp 500 ribu.

Menanggapi hal ini, Manajer PLN ULP Blora, Setiyo Karminto, menjelaskan bahwa program bantuan rice cooker tersebut memang berasal dari Kementerian ESDM dan PLN salah satu anak usahanya diminta untuk melakukan survei nama calon penerima bantuan.

BACA JUGA  Plt Bupati Blora : Indeks Pembangunan Pemuda Berada Pada 56,33 %

“Iya, benar itu bantuan dari ESDM dan memang gratis,” kata Setiyo menegaskan bahwa program ini tidak dipungut biaya sepeserpun.

Untuk diketahui, pada tahun 2023, ESDM mengucurkan bantuan sebanyak 135.000 unit rice cooker yang diperuntukkan bagi masyarakat dengan kriteria tertentu.

Total anggaran yang digunakan untuk program ini mencapai Rp 85 miliar.

Bantuan ini didasarkan pada Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik (AML) bagi Rumah Tangga.

Dalam aturan tersebut, dijelaskan bahwa penerima bantuan rice cooker adalah rumah tangga kecil dengan pengguna golongan daya 450 VA, 900 VA, dan 1.300 VA serta berdomisili di daerah yang memiliki pasokan listrik 24 jam dengan tegangan rendah.

Adapun proses seleksi penerima bantuan ini dilakukan melalui validasi oleh kepala desa atau pejabat setempat.

#Blora #BloraUpdates