Lasem, Rembang – jatengupdates.com || Di tengah guyuran hujan yang mengguyur sejak siang hari, semangat ribuan peserta dan penonton tak surut sedikit pun dalam mengikuti Kirab Akbar HUT YM Makco Thian Siang Sing Bo di Lasem, Minggu (20/04/2025). Tradisi budaya yang hanya digelar setiap 13 tahun ini sukses memukau warga dari berbagai penjuru Indonesia.
Berlangsung dari pagi hingga sore, kirab yang dipusatkan di Klenteng Tjoe An Kiong, Desa Soditan, Kecamatan Lasem, ini tak hanya dihadiri warga lokal Rembang, tetapi juga dari Blora, Pati, Kudus, bahkan Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, hingga Palembang. Bahkan ada perwakilan dari Tiongkok yang ikut hadir langsung membawa kimsin (patung sakral) dari Putian, China.
“Makco Thian Siang Sing Bo dari Xianlianggang, Putian, Tiongkok, dibawa langsung oleh Madam Huang Xiu Qing pada November 2024 lalu,” ujar Rudi Hartono, Locu Klenteng Tjoe An Kiong, dengan penuh kebanggaan.
Kirab ini menampilkan 74 kimsin dari berbagai klenteng di Indonesia, yang dikawal pasukan bendera merah putih serta diarak keliling kota Lasem dengan penuh semangat. Uniknya, sejumlah pengusung bahkan membawa kio (usungan patung) sambil berlari atau menari-nari di sepanjang jalur kirab, menambah semarak suasana.
Rute kirab dimulai dari Klenteng Tjoe An Kiong menuju Klenteng Gie Yong Bio di Babagan, lalu ke Klenteng Poo An Bio di Karangturi sebelum kembali lagi ke titik awal. Ribuan warga berjejer memadati sepanjang jalur, meski hujan sempat mengguyur selama satu jam sejak pukul 12.00 WIB.
“Sudah lama saya menantikan ini. Terakhir digelar 13 tahun lalu, jadi momen ini sangat berharga. Tahun depan saya mau ajak keluarga,” ujar Nursahid, warga pelosok Rembang yang mengaku rela menempuh perjalanan demi menyaksikan langsung.
Antusiasme warga yang luar biasa menyebabkan kemacetan panjang di jalur pantura Lasem-Rembang. Meski pihak kepolisian menerapkan sistem buka-tutup jalan, banyak truk besar yang tetap nekat melintas.
“Kalau nunggu sampai tujuh jam, bisa kehabisan uang saku. Mau bongkar muatan di Surabaya,” ujar Danarto, salah satu sopir truk yang tetap nekat menerobos.
Pihak kepolisian akhirnya mengalihkan arus kendaraan kecil dan mobil pribadi ke jalur alternatif Rembang – Pamotan – Sedan – Kragan, demi kelancaran acara.
Selain kirab, serangkaian kegiatan budaya juga digelar sejak Jumat malam, seperti penyambutan kimsin dari berbagai daerah, talkshow budaya bersama Dahlan Iskan, Harjanto Halim, dan Novi Basuki, serta pertunjukan ritual injak api yang disambut antusias masyarakat. Sabtu malam juga dimeriahkan dengan pesta kembang api spektakuler di halaman klenteng.
Sunarto (Nyo Ping Cuan), peserta kirab dari Klenteng Tjoe Hwie Kiong, mengaku sangat terharu bisa ikut serta. “Kalau Makco keluar, pasti dikawal Kong Co. Kami bawa tandu dan pio kecil juga. Ini momen langka dan sakral,” katanya.
Kirab akbar tahun ini benar-benar menjadi magnet budaya yang bukan hanya merekatkan umat Tionghoa dari berbagai penjuru, tetapi juga menyatukan masyarakat lintas latar belakang untuk merayakan keberagaman dalam harmoni.(Aji)