REMBANG – Jatengupdates.com || Tragedi lalu lintas kembali mengguncang wilayah Rembang. Seorang wanita lanjut usia, Siti Parsumi (71), meninggal dunia di tempat setelah terlibat kecelakaan dengan truk trailer di ruas jalan Pantura, tepatnya di Desa Magersari, Kecamatan/Kabupaten Rembang, Rabu (09/04/2025) sekitar pukul 11.00 WIB.
Korban yang diketahui merupakan warga Desa Pantiharjo RT 01 RW 01, Kecamatan Kaliori, diketahui mengendarai sepeda motor Yamaha Mio Soul dengan pelat nomor K 5515 BM dari arah timur. Di saat bersamaan, sebuah truk trailer bernomor L 8471 UV yang dikemudikan oleh Syahrul Romadhon Al Kindhi (26) asal Ngoro, Jombang, melaju di jalur yang sama.
Diduga truk tersebut hendak menyalip kendaraan korban, namun pengemudi kehilangan kendali dan truk justru menabrak sisi kiri motor korban. Benturan itu menyebabkan korban terhempas dan mengalami luka berat di bagian kepala yang menyebabkan nyawanya tidak tertolong.
“Diduga pengemudi truk tidak menjaga jarak aman saat mendahului sepeda motor korban. Truk oleng ke kiri hingga terjadi kontak dengan kendaraan roda dua, menyebabkan pengendara terjatuh dan meninggal dunia di lokasi,” terang Kanit Gakkum Satlantas Polres Rembang, Ipda Rahmat Hersa Widiyatmoko.
Pihak kepolisian telah mengamankan kendaraan yang terlibat untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut. Kasus ini dikategorikan sebagai kecelakaan fatal yang memerlukan penanganan serius.
Kecelakaan ini terjadi hanya sehari setelah insiden memilukan yang merenggut nyawa satu keluarga di jalur yang sama. Dua kejadian tragis dalam waktu berdekatan menambah panjang daftar korban kecelakaan di Jalan Pantura Rembang.
Masyarakat kini mulai mempertanyakan keseriusan pemerintah daerah dalam menangani maraknya insiden lalu lintas di jalur vital tersebut. Minimnya pengawasan, tingginya volume kendaraan, serta kelalaian pengemudi menjadi kombinasi mematikan yang terus mengancam keselamatan pengguna jalan.
Sudah saatnya pemerintah turun tangan, baik dengan meningkatkan infrastruktur jalan, memperketat pengawasan, maupun mengedukasi pengendara agar risiko kecelakaan bisa ditekan. Tanpa langkah tegas, Jalur Pantura bisa terus menjadi mimpi buruk bagi para pengguna jalan.(Aji)