JATENG UPDATES, Blora – Dinas Kesehatan Kabupaten Blora menyelenggarakan rapat koordinasi rencana aksi daerah penanggulangan Tuberkulosis atau TBC tahun 2024-2028 dan rakor Surat Keputusan Tim Percepatan Penanggulangan TBC Tahun 2024.
Sekretaris Dinkes Blora dr. Nur Betsia Bertawati menegaskan masing-masing OPD dan lembaga lain yang terkait, supaya ikut aktif dalam penanggulan TBC di Blora sesuai tupoksinya masing-masing.
“Saat ini diketahui bahwa Indonesia menempati peringkat kedua setelah India terkait penyakit tuberkulosis (TBC), untuk itu perlu peran dan kerja sama sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing,” terangnya, Sabtu (9/11/2024).
Sementara itu, Sub koordinator Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Blora (P2PM) Dinkes Blora Sutik menjelaskan situasi TBC di Kabupaten Blora.
Januari hingga September 2024 berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Tuberkulosis tercapai 8.040 (93%) dari target 8.635. Sedangkan capaian TBC anak sebanyak 45 (21,28 %).
“Target khususnya sebanyak 1.777. Jumlah penemuan kasus TBC pada anak tahun 2020 sebanyak 79. Tahun 2021 sebanyak 30. Tahun 2022 sebanyak 96. Tahun 2023 sebanyak 79. Tahun 2024 sebanyak 45 (triwulan 3), ” jelasnya.
Sedangkan uji kulit tuberkulin caukan (TST) tahun 2020 : 89,52 %. Tahun 2021 : 90,77 %. Tahun 2022 : 89,01%. Tahun 2023 : 89 %. Tahun 2024 : 81,21%. (ADV Pemkab Blora).
