JATENG UPDATES, Blora – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Blora mencatat kenaikan angka pengangguran di tahun 2024. Kondisi ini mencerminkan perlambatan ekonomi yang dirasakan secara nasional.
Salah satu daerah yang terdampak adalah Kabupaten Blora, di mana perekonomian lokal mengalami perlambatan meskipun tidak sampai pada kontraksi atau penurunan ke angka negatif.
Dalam sosialisasi indikator strategis Kabupaten Blora yang digelar di Aula Pertemuan Bappeda, Rukhedi kepala BPS Blora, menjelaskan bahwa meskipun ekonomi Blora tidak mengalami kontraksi besar, terdapat penurunan nilai ekonomi secara keseluruhan.
“Salah satu faktor penyebabnya adalah penurunan luas panen akibat kondisi cuaca yang tidak menentu. Pada awal tahun 2024, hujan yang diharapkan petani datang terlambat, sehingga menyebabkan banyak tanaman gagal panen,”ungkapnya, Senin (16/12/2024).
Namun, penurunan luas panen bukan satu-satunya tantangan. Perlambatan ekonomi juga dipengaruhi oleh minimnya pengembangan industrialisasi di tingkat lokal, yang belum dimanfaatkan secara optimal.
Misalnya, kayu jati dari Blora banyak dijual ke luar daerah dalam bentuk gelondongan tanpa diolah terlebih dahulu di kawasan tersebut. Hal ini berpotensi mengurangi nilai tambah ekonomi daerah.
“Pemerintah perlu mendorong pengembangan industri kecil berbasis pertanian, seperti memanfaatkan jagung atau padi menjadi produk olahan. Industrialisasi kecil yang masif dapat menjadi solusi untuk mengatasi perlambatan ekonomi dan membuka lebih banyak lapangan kerja di Blora,” ungkap rukhedi.
Pentingnya mendukung industri lokal juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), di mana sektor industri diharapkan memberikan kontribusi lebih besar terhadap perekonomian daerah.
Upaya ini diharapkan tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga mempercepat pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Blora.
“Dengan perencanaan yang tepat dan dukungan pemerintah, pengembangan industri kecil berbasis sumber daya alam di Blora dapat menjadi kunci untuk mengatasi peningkatan angka pengangguran dan menciptakan ekonomi yang lebih stabil,” tutupnya.