Tiang Lampu di Karangturi Lasem Tumbang Diduga Terkena Korosi 

Sekira dua buah lampu kota pusaka Lasem telah roboh. Diduga, karena dampak korosi yang teramat parah dan peletakan bahan perekat yang tidak optimal, Sabtu (31/8/2024).

Akrom Yuwavfi, warga Desa Ngemplak sekaligus pelaku seniman Lasem menginformasikan kronologi tumbangnya lampu tersebut.

“Lelah berdiri. kalau tidak salah sudah hilang 2 lampu. Perkiraanku 2028 habis semua,” ucap Akrom.

Senada, Agni Malagina, Sinolog Universitas Indonesia (UI) yang kerap melakukan penelitian di Lasem mengaku prihatin dengan kondisi fasilitas tata kota pusaka Lasem yang tak terawat itu.

“Telah kita prediksi tiang ketiga juga akan tumbang setelah yang kedua karena korosinya parah. Nanti akan merembet, ada beberapa yang sudah tak tandai korosi parah di sepanjang pagar lampu itu berdiri,” tandas Agni.

Di samping itu, Agni berharap, pemangku kepentingan dapat memeriksa dan melaporkan hal ini secara berkala dan berkelanjutan.

“Ya kita sudah berusaha juga menghimbau beberapa pemangku kepentingan di wilayah itu untuk rajin memeriksa dan melaporkan jika ada keanehan atau mulai miring, semoga saja tidak menimpa warga yang beraktivitas,” imbuhnya.

Sebab, sewaktu-waktu bisa jatuh lantaran korosi di dalam tidak terlihat

“Beberapa yang korosi parah juga panel bukaannya terkunci. Waktu itu aku sama Hakam periksa dan harus dibuka panelnya, tapi ternyata disekrup. tapi, ya mau tidak mau harus dibuka satu-satu,” tambahnya.

Menurut Agni, keadaan lampu deret itu rata-rata telah mengalami korosi yang cukup parah.

“Selain kena korosi, peletakannya juga tidak prima. Tapi penyakitnya akan sama, cepat atau lambat bagian dalam tiang lampu itu akan korosi berat mengingat kondisi ekstrim iklim dan cuaca di Lasem,” pungkasnya.